Sounds

Jumat, 16 Juni 2017

Mendesain Lingkungan Fisik Kelas

     Mendesain lingkungan fisik kelas erat kaitannya dengan pengelolaan kelas, untuk menciptakan suasana kelas yang efektif. Nah, mendesain lingkungan fisik itu lebih dari sekedar penataan barang di kelas.

Prinsip Penataan Kelas

Terdapat empat prinsip dasar yang dapat dipakai untuk menata kelas (Evertson, Emmer, & Worsham, 2003):
  • Kurangi kepadatan di tempat lalu-lalang. Gangguan dapat terjadi di daerah yang sering dilewati.
  • Pastikan bahwa Anda dapat dengan mudah melihat semua murid. Tugas manajemen yang penting adalah memonitor murid. Pastikan ada jarak pandang yang jelas dari meja Anda, lokasi instruksional, meja murid, dan semua murid. Jangn sampai ada yang tidak kelihatan.
  • Pastikan urid dapat dengan mudah melihat semua presentasi kelas. Tentukan di mana Anda dan murid Anda akan berada saat presentasi kelas diadakan.
  • Materi pengajaran dan perlengkapan murid harus mudah diakses. Ini akan meminimalkan waktu persiapan dan perapian, dan mengurangi kelambatan dan gangguan aktivitas.

Gaya Penataan

      Dalam memikirkann bagaimana cara Anda mengorganisasikan ruang fisik kelas, Anda harus bertanya kepada diri sendiri tipe aktivitas pengajaran apa yang akan diterima murid. Pertimbangkan penataan fisik yang paling mendukung aktivitas itu.

PENATAAN KELAS STANDAR
      Terdapat sejumlah gaya penataan kelas, yaitu: auditorium, tatap-muka, off-set, seminar, dan klaster.

  • Gaya auditorium. Gaya susunan kelas di mana semua murid duduk menghadap guru.
  • Gaya tatap muka. Gaya susunan kelas di mana murid saling menghadap.
  • Gaya off-set. Gaya susunan kelas di mana sejumlah murid (biasanya tiga atau empat anak) duduk di bangku, tetapi tidak duduk berhadapan langsung satu sama lain.
  • Gaya seminar. Gaya susunan kelas di mana sejumlah besar murid (sepuluh atau lebih) duduk di susunan berbentuk lingkaran atau persegi, atau bentuk U.
  • Gaya klaster. Gaya susunan kelas di mana sejumlah murid (biasanya empat sampai delapan anak) bekerja dalam kelompok kecil.

     Susunan meja yang mengelompok akan mendorong interaksi sosial di antara murid. Sebaliknya, susunan meja yang berbentuk lajur akan mengurangi interaksi sosial di antara murid dan mengarahkan perhatian murid kepada guru. Menata meja dalam lajur-lajur dapat bermanfaat bagi murid ketika mereka haru mengerjakan tugas secara sendiri-sendiri, sedangkan eja yang dikelompokkan akan membantu proses belajar kooperatif.

Strategi yang dilakukan dalam Manajemen Kelas:


  • Mendesain lingkungan fisik kelas untuk pembelajaran yang optimal
  • Menciptakan lingkungan yang positif untuk pembelajaran
  • Membangun dan menegakkan aturan
  • Mengajak murid untuk bekerja sama
  • Mengatasi problem secara efektif
  • Menggunakan strategi komunikasi

Bagaimana menciptakan lingkungan kelas yang positif?

A. Gunakan manajemen kelas otoritatif, bukan gaya otoriter atau permisif. Gaya otoritatif adalah melakukan percakapan dengan murid, memerhatikan murid dan membatasi perilaku murid jika dibutuhkan. Pengajaran yang otoritatif berhubungan dengan perilaku murid yang kompeten.

B. Dapat membedakan antara aturan dan prosedur lalu pertimbangkan kemungkinan yang tepat untuk melibatkan murid dalam diskusi dan pembuatan aturan. Aturan kelas harus:

  1. Masuk akal dan perlu
  2. Jelas dan dapat dipahami
  3. Konsisten dengan tujuan instruksional dan pembelajaran
  4. Kompatibel dengan aturan sekolah
C. Agar murid mau bekerja sama diperlukan:
  1. Pengembangan hubungan positif dengan murid.
  2. Mengajak murid berbagi dan mengemban tanggung jawab (seperti melibatkan murid dalam perencanaan dan implementasi inisiatif sekolah dan kelas, mendorong murid untuk menilai perilaku mereka sendiri, jangan menerima alasan-alasan, dan bersabar sampai strategi pemberian tanggung jawab ini bisa bekerja).
  3. Memberi imbalan pada perilaku yang tepat (seperi memilih penguat yang efektif dan penggunaan prompts dan shaping secara efektif).

Tidak ada komentar: